Portofolio Pribadi 03

Pembelajaran dan Penilaian Otentik dalam 

Pendidikan Vokasi





Umumnya, pembelajaran otentik menekankan pada aktivitas belajar yang berbasis dunia nyata, seperti: penyelesaian masalah menggunakan solusi yang dirumuskan siswa, role play, problem-based activities, dan studi kasus. Reeves, Herrington, dan Oliver (2002).

Peran aktif guru dalam menggunakan pembelajaran dan penilaian otentik untuk mengintegrasikan pembelajaran lintas disiplin dan mengembangkan keterampilan siswa pada abad ke-21 yaitu: guru sebagai aktor terpenting dalam proses pembelajaran dan penilaian otentik, guru dituntut mampu lebih kreatif dan inovatif dalam melakukan kegiatan pembelajaran maupun penilaian secara otentik untuk menghasilkan budaya belajar yang sudah ditentukan oleh permintaan dunia usaha dunia industri, dengan memanfaatkan berbagai media dan fasilitas yang ada di satuan pendidikan guru dituntut mampu memaksimalkannya, sehingga guru mampu memperdayagunakan kolaborasi antara siswa dengan media atau fasilitas yang ada, dengan harapan menambah ketermapilan siswa lebih mandiri, kreatif, kritis dan siap terjun ke dunia usaha dunia industri.

Dalam menerapkan pembelajaran otentik, guru tidak menekankan penggunaan buku teks melainkan dokumen, data saintifik dan sumber belajar non-textbook lainnya. Ceramah dan penjelasan yang didominasi oleh teacher-talk akan diminimalisir dan diganti dengan pembelajaran berbasis aktivitas berdasarkan permasalahan. Hal ini menunjukkan bahwa interaksi antar siswa melalui kolaborasi dan antar siswa dengan guru memegang peranan penting pada pembelajaran otentik. Dengan sistem pembelajaran yang demikian, penilaian hendaknya tidak menekanakan pada jawaban salah benar yang hanya menjangkau pemahaman dasar.

Berikut kami sertakan sebuah video yang barkaitan dengan mahakarya pendidikan vokasi.



Efektivitas Pembelajaran Otentik

Tiga hal pokok yang menjelaskan keunggulan pembelajaran otentik sebagai berikut:
  1. Siswa dilatih untuk memahami suatu materi pembelajaran dan dilatih menemukan hubungan antara materi yang dipelajarinya dengan pengalaman yang mereka alami.
  2. Materi yang telah diperoleh kemudian dipraktikkan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan siswa
  3. Ilmu yang telah siswa pelajari baik teori dan konsep perlu dieksplorasi, dengan tujuan siswa mampu lebih berkembang.

Elemen Utama Pembelajaran Otentik

dalam pembelajaran otentik siswa difasilitasi untuk belajar kkonsep, fakta, serta konteks keilmuan dan sosial dari bidang yang mereka pelajari. pembelajaran otentik disesuaikan dengan aktivitas yang dilakukan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari dan dalam lingkungan profesional untuk menerapkan ilmu yang di peroleh.

Pembelajaran otentik siswa dilatih untuk menyelesaikan permasalahan dengan metode interprestasi personal siswa, melalui cara ini siswa belajar mengidentifikasi langkah-langkah yang dapat mereka aplikasikan.

Pembelajaran otentik cenderung komplek sehingga diperlukan alokasi waktu untuk pembelajaran dan persiapan yang baik dan matang untuk pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa.

Dalam mempelajari dan menganalisa berbagai sumber belajar, siswa diberi kesempatan untuk memilih informasi yang relevan dan irelevan. Siswa dapat belajar mengenai berbagai sudut pandang terhadap suatu teori atau cara penyelesaian masalah.

Pembelajaran otentik, membiasakan siswa untuk bekerja secara kolaborasi untuk meningkatkan kerjasama tim dalam menyelesaikan permasalahan. Siswa dibiasakan untuk refleksi seteiap kegiatan pembelajaran.

Dalam pembelajaran otentik dapat dikaitkan dengan bidang ilmu lain, serta penilaian yang dilakukan secara terintegrasi, dimana penilaian teori dengan penilaian praktik menjadi terpadu.

Pembelajaran otentik diharapkan siswa mampu menghasilkan sebuah produk yang releven dengan materi.

Landasan pendidikan vokasi, berkaitan erat dengan pembelajaran dan penilaian otentik yaitu (1) Adanya penyesuaian antara kebutuhan belajar dan penyampaian meteri bel;ajar dengan lingkungan ekonomi dan sosial siswa. (2) Penyusunan standar lapangan kerja dengan menggunakan analisa kebutuhan yang sistematais dan dengan melibatkan pihak terkait secara aktif.

Dalam menerapkan penilaian otentik, capaian belajar siswa sebaiknya tidak hanya ditinjau dari satu aspek penilaian saja melainkan dari berbagai aspek yang dapat mengukur capaian belajar siswa secara holistik, termasuk partisipasi siswa dan produk yang siswa hasilkan selama proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh Faraday, Overton, dan Cooper (2011).

Penting untuk diingat bahwa kompetensi yang dimiliki siswa harus disesuaikan dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh penyedia lapangan kerja. Karenanya, salah satu aspek penting yang harus dimiliki oleh pendidikan vokasi adalah pembaharuan isi dan pendekatan pembelajaran berdasarkan kebutuhan penyedia lapangan kerja saat ini dan di masa yang akan datang (Lucas, Spencer, Claxton, 2012).